Search

Content

Monday, April 02, 2012

Bernyawa Atau Tidak Sama Saja

Karya : WDCreative. Hari D.P 

Gumpalan sejarah masalalu dari setiap manusia masih terekam baik dalam ingatan masing-masing, saat pertama belajar menulis dan membaca, saat mulai mencoba untuk melangkahkan kaki dengan tulang lembutnya, seolah tiada rintang yang menghadang.

Dalam ke-ada-an dan tanpa ketiadaan yang mengikat bathin setiap muda berfikir untuk bisa melakukan seperti apa yang bisa mereka lakukan seperti sebelumnya, melakukan sesuatu yang berguna untuk dirinya membuat mereka harus memilih sisi kiri jalan hidupnya.

Terang sudah jalan yang mereka pilih untuk dirinya sendiri, dengan menggelapkan setiap perbedaan yang tak sejalan, tak ada senjata yang paling ampuh selain menancapkan racun ganas kesetiap tubuh yang dihinggapi bak jalar benalu disetiap batang dan ranting pohon.

Menggangap semua yang besar adalah kehidupan layak dan pantas, tak berfikir untuk menjadikan kecil sebagai sumber kehidupan, berapa lama kah kita semua dapat bertahan hidup dari semua ini, dari semua yang bersifat tak hakikih ini, renungkanlah teman.

Sok menjadi pemimpin dengan batasan sosial yang sudah meng-Akar lama, memanfaatkan kelemahan setiap lainnya sebagai mata untuk dibicarakan pada dunia, menjadikan penerus yang berpandangan kerucut dan sem-Brawut. mereka itu yang membuat Indonesia tak dapat meneguk air dengan segala kelebihan yang dimiliki setiap jengkalnnya tanah ini.

Setiap merah yang mengalir deras diatas putihnya harapan hidup yang baik, ditempat kaki berpijak seolah tak dapat dilangkahkan lagi, setiap hal yang telah dicemari dan dimonopoli oleh juta dan rupiah semakin membuat mereka berlomba menjadi penguasa untuk merebut sebuah tahta singkat yang membelenggu pergerakan hati dan fikiran.

Membuat mereka seolah takber-Nyawa dimata kami dan kamipun tak bernyawa untuk menghadapinya. apa lagi yang bisa dilakukan selain melangkahkan kaki dijalan masing - masing dan membiasakan diri untuk tak bertumpu pada keburukan yang terbentuk dimasa lalu hingga saat ini. (A-T1)

2 komentar:

Amellia says:
at: April 3, 2012 at 11:35 AM said...

Harus bagaimanakah pemimpin dari para pemimpin diri ini???

wdcreative says:
at: April 3, 2012 at 1:34 PM said...

Memimpin diri dulu untuk melakukan hal BENAR dengan berpedoman pada prinsip - prinsip kebenaran yang terkandung pada sebuah buku pedoman hidup seluruh umat manusia. dan meyakini kehidupan abadi setelah nafas panjang duniawi tak bisa di-Elak-kan. setelah semua itu dimengerti barulah kita dan semua mahluk bumi akan mengerti apa yang seharusnya dilakukan untuk Diri & Dunia ini.

Post a Comment

To The Following

Blog Archive

Translate This Blog

Follow Us

Labels

Total Pageviews